Background

Okokan


Pulau Bali terkenal akan berbagai macam ritual dan budayanya, dan merupakan daya tarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu atraksi budaya yang sudah dikenal di mancanegara adalah okokan.

Okokan umumnya terbuat dari bahan kayu yang dilobangi menyerupai kentongan, tetapi didalamnya diisi pemukul yang disebut palit. Alat bunyi-bunyian ini umumnya dipasang pada binatang piaraan seperti sapi atau kerbau, yang berfungsi sebagai penghias atau tanda hewan tersebut.

Masyarakat agraris selalu dekat dengan tradisi bercocok tanam, okokan juga dipakai sebagai sarana hiburan ataupun acara ritual yang berbau magis.

 

Okokan di masa lalu adalah sebuah kegiatan mistis untuk mengusir wabah penyakit. Saat senja penduduk berkeliling desa untuk mengusir roh-roh jahat yang menyebarkan wabah penyakit. Mereka membawa semacam kentongan bambu dan dipukullah bertalu-talu yang melahikan bunyi-bunyian.

Di Penebel bukan kentongan bambu yang dibawa, tetapi okokan yang biasa tergantung di leher sapi. Boleh jadi masalah mistis itu sudah hilang atau tidak dilakoni lagi oleh masyarakat, tetapi tontonan seninya telanjur bagus dan kemudian dipelihara sebagai warisan seni.  

Disamping pada acara-acara religius Okokan juga dipentaskan saat-saat ada event-event tertentu seperti Pesta Kesenian Bali, Bahkan sering juga dipentaskan di Hotel untuk menghibur para tamu yang ingin menikmati kesenian tradisi.

Dalam pementasan kesenian okokan mengambil cerita Cupak.

Okokan juga dilengkapi alat-alat musik Bali lainnya untuk menambah indah dan uniknya suara Okokan, antara lain gong, kendang, tawa-tawa, dan lain-lainya.

Kesenian Okokan terdiri dari beberapa alat musik tradisi yang diambil dari alat-alat yang dipakai para petani seperti :



  • Okokan yaitu kalong keroncongan sapi
  • Teng – teng yaitu bekas cangkul petani
  • Kulkul yaitu alat yang dipakai untuk menghalau burung atau tetengeran di ladang oleh petani.
Banyak kesenian yang lahir dari aktivitas sekelompok masyarakat yang awalnya tidak dimaksudkan sebagai kemasan seni.

Categories: Share

Leave a Reply