Background

Taman Sukasada Ujung

Menikmati keindahan warisan budaya leluhur menjadi salah satu hal yang sangat menyenangkan. Berwisata sekaligus mengenal lebih dekat kejayaan di masa lalu.

Salah satu tempat yang mengagumkan tersebut adalah Taman Sukasada Ujung yang terletak di Kabupaten Karangasem.


Sebuah bukti sejarah yang dibangun pada tahun 1919 oleh raja terakhir Karangasem Ida Anak Agung Anglurah Agung Ketut Karangasem. 

Jika anda ingin mengunjungi Taman Sukasada Ujung, anda cukup membayar Rp10.000 per orang, namun jika ingin mengabadikan setiap sudut keindahan tempat ini dengan kamera, anda cukup membayar Rp 50.000 saja.

Bagi yang ingin melaksanakan pemotretan ataupun foto pernikahan, lokasi ini memang sangat tepat sebagai latar belakang. Untuk menuju pintu masuk utama, kita akan melewati jembatan, dari sini telah tampak beberapa bangunan yang sudah tidak asing lagi.

Bangunan pertama yang dijumpai adalah Balai Gili. Digambarkan berdiri diatas pulau kecil; yang berada ditengah kolam, dengan dua jembatan sebagai penghubung, yang merupakan tempat peristirahatan bagi keluarga raja. Sedangkan Balai Kambang. Berada ditengah tengah kolam dihubungkan oleh satu jembatan yang merupakan tempat pertemuan dan jamuan makan bagi tamu kerajaan.

Nah selanjutnya adalaha Balai Kapal. Bangunan yang masih kokoh ini adalah pintu masuk utama dari taman sukasada ujung. Selain itu berfungsi pula sebagai tempat monitor bagi kapal-kapal yang lewat di Selat Lombok, tempat ini merupakan tempat bagi raja untuk melihat-lihat pemandangan karena dari sini dapat jelas terlihat pemandangan gunung dan laut.

Selain ketiga bangunan tadi, di area seluas 10 hektar ini terdapat pula balai bundar dengan disain dan langgam perpaduan arsitektur bali dan eropa yang digunakan sebagai sebagai tempat yoga semadhi sang raja. Dan Bale Lunjuk yang berada disebelah barat laut Taman Sukasada Ujung,disini  sang raja memberi petunjuk pada abdi kerajan.

Nah bagi anda yang ingin menyaksikan kolam air mancur di taman ini, anda bisa menemukannya dengan cepat, karena kolam ini dikelilingi oleh enam patung bidadari dan enam pot bunga. Ditengah tengahnya berdiri patung dewi yang sedang memegang kendi yang mengucurkan air sebagai pertanda menyiratkan kesejahteraan.

Keindahan ini takkan lengkap jika anda tidak mengabadikannya dalam agenda perjalanan wisata anda di Pulau Bali, jadi tunggu apa lagi…segera kemasi perlengkapan anda untuk perjalanan wisata kali ini.

Categories: Share

Leave a Reply